Perang Korea kini mulai
merambah babak baru. Di era teknologi ini, kedua negara bersaudara yang sudah
selama beberapa dekade bertikai ini tidak hanya memperkuat sisi militernya saja
(untuk berjaga – jaga jika suatu waktu nanti gencatan senjata akan berakhir),
tapi kini mereka mulai “bermain” di dunia maya. Hacking tingkat tinggi merupakan kasus yang paling banyak
dikeluhkan terjadi oleh pihak Republik di selatan.
Sejumlah ahli menyatakan,
Korea Utara sengaja membiayai sebuah unit berisi para peretas elite. Surat
kabar papan atas Korea Selatan,Munhwa
Ilbo, melaporkan, seorang di antara para petinggi militer dan intelijen
yang melakukan peretasan mutakhir untuk menyebarkan keraguan atas hasil
investigasi itu.
Pada 20 Mei, tim
investigasi multinasional menyatakan telah menemukan bukti meyakinkan, kapal
perang Cheonan tenggelam karena tembakan torpedo dari kapal selam Korut. Bukti
penting dalam penyelidikan itu adalah ditemukannya pecahan torpedo yang memuat
nomor seri produksi khas huruf Korut.
Korsel meradang atas temuan
tersebut. Melalui berbagai lobi, mereka minta dukungan internasional untuk
penjatuhan sanksi baru Dewan Keamanan PBB kepada Korut. Langkah itu diperkuat
dengan pertemuan Korsel, Jepang dan Tiongkok untuk memuluskan kampanyenya.
Apa yang terjadi pada Mei
lalu itu bisa jadi hanya awalan saja dari babak baru yang sebenarnya. Perang
masif di dunia maya yang kemudian diteruskan dengan meletusnya kembali perang
nyata di Semenanjung Korea. Akankah hal tersebut terjadi? Hanya Tuhan yang
tahu.
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
( @adityaknz ) - Alvian Aditya Kanzi
0 comments:
Post a Comment